HARIANRIAU.CO - Saat ini, Indonesia tengah menghadapi gelombang panas yang ekstrem dengan suhu mencapai rekor tertinggi 35 derajat Celsius. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa suhu panas dan terik ini merupakan bagian dari variabilitas cuaca harian yang umum terjadi selama musim pancaroba.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Dinkes Inhil), Rahmi Indrasuri SKM MKL, mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dalam menghadapi cuaca panas ekstrem ini.
Rahmi mengatakan, cuaca panas ekstrem tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar rumah.
“Saat ini cuaca tidak menentu, kadang hujan dan kadang sangat panas. Kami mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri guna meminimalisir dampak cuaca panas bagi kesehatan,” ujarnya.
Untuk perlindungan dari dalam, Rahmi menyarankan agar masyarakat memperbanyak minum air putih dan tidak menunggu haus untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, menjaga kebugaran tubuh melalui olahraga rutin dan konsumsi makanan sehat juga sangat penting. Dengan menjaga kesehatan dan kebugaran, tubuh akan lebih kuat menghadapi cuaca ekstrem.
"Di cuaca yang panas seperti ini, kami tetap menyarankan untuk berolahraga demi menjaga daya tahan tubuh. Namun, lakukan aktivitas fisik atau olahraga di dalam ruangan untuk mengurangi risiko heatstroke atau dehidrasi," tambah Rahmi.
"Panas terik seperti saat ini perlu diwaspadai karena tubuh menjadi rentan terhadap masalah kesehatan seperti dehidrasi, heatstroke, dan gangguan kesehatan lainnya," lanjutnya.
Terakhir, ia mengingatkan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan saat cuaca sangat panas dan segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala penyakit akibat cuaca panas, agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin. adv
